Posts

Showing posts from January, 2018

Artikel Wajib Uji Kompetensi Jurnalis AJI

Image
Nama: Harmegi Amin Media: masalembo.com Jenjang: Madya Diajukan sebagai syarat wajib UKJ AJI Makassar 2017 I. JURNALIS POLITIK DAN POLITIK JURNALISME, SEBUAH FENOMENA MASA KINI Kurang lebih tiga dekade aktivitas jurnalistik tanah air hidup di bawah bayang-bayang vandalisme dan otoritarian rezim orde baru. Kondisi ini membuat insan media sulit menemukan panggung ekspresi untuk menyalurkan hasrat kebebasan mengeluarkan pendapat, mengungkap fakta dan mengambil posisi penting dalam program edukasi lewat media. Usai rezim Orba jatuh, ternyata bukan hanya wajah birokrasi yang berubah, pun aktivitas jurnalisme telah menampakkan face baru. Kebabasan bermedia akhirnya lebih bermakna dengan terbukanya ruang yang relatif lebih "seksi" dan luas di era reformasi. Terbukanya keran baru pers reformasi ini kemudian membawa konsekuensi kebebasan pers masa kini, dimana kegiatan jurnalistik kian tumbuh subur. Begitu banyak orang kemudian turut mengelolah informasi seluas mungkin,

Kuantar Pulang 5: Air Bening di Ujung Mata

Image
Foto Ilustrasi (sumber: inet) Pagi buta bapak bangun dari tidur usai subuh nan dingin. Di balut rasa sakit ia tampak kuat, tak ada kesah yang telalu selayaknya orang sakit kebanyakan. Bahkan, ketika matahari mulai muncul bapak bangkit dari rasa sakit. Bukankah semalam ia menggigil menahan nyeri. Iya. Tapi pagi ini bak semuanya terlupakan, hilang bersama perginya sang fajar. "Saya mau ke sawah," kata bapak kala itu. Mata binar kakakku yang perempuan pun menatap nanar. Ia heran atas tingkah bapak yang di luar nalarnya. "Untuk apa, bapak kan sakit," tanya kakakku yang perempuan itu. "Tidak apa-apa. Saya hanya ingin melihat-lihat sawah," jawabnya. Tak bisa dihalau lagi bapak segera bangkit, mengambil baju, memasang celana panjang dan pakai topi sebagaimana lazimnya ketika ia hendak berladang, pergi ke kebun kopi, kebun kakao atau mencari rotan ke hutan. Selama 40 tahun lebih bapak memang hidup dengan terpaan kerasnya kehidupan. Menjadi pelad

Perempuan Pembelajar Dari Cirebon

Image
Kadek Trisnanty (Foto: Egi) Rambutnya lurus dengan mata agak sipit. Muka bulat dengan wajah kalem. Sedikit tampak lesung pipi mempercantik senyum gadis bernama lengkap Ida Ayu Kadek Trisnanty ini. Ia akrab dipanggil Kadek. Mendengar namanya pasti terlintas bahwa gadis ini berdarah Bali. Benar, tapi lahir dan besar di Kota Cirebon, Jawa Barat. Malam itu Kadek menjadi satu dari 15 relawan Kelas Inspirasi 4 Majene. Ia tergabung dalam Tim 10 SD Negeri 35 Coci. Datang jauh-jauh dari Jakarta untuk ikut Kelas Inspirasi di Majene. Memang, selama ini Kadek tinggal di Jakarta. Bekerja sebagai business analyst di sebuah perusahaan di ibu kota. Tapi yang pasti, malam ini bukan macet dan hiruk-pikuk Jakarta yang menantang Kadek seperti biasanya, melainkan lumpur, sungai dan gelap malam menuju dusun. Ke Coci kami pergi. Sebenarnya ini bukanlah situasi baru baginya, sebelumnya lulusan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini pernah menjelajah pegunungan Kecamatan Ulumanda, Majene

Malam Inspirasi dari Coci

Image
Relawan KI Tim SD Negeri 35 Coci menyebrang sungai (Foto: Egi amin) Sekira pukul 21:45 kami tiba di Dusun Coci. Hujan menemani separuh perjalanan hingga tubuh basah kedinginan. Tiba di sekolah, kami berjejer di pinggir teras depan pintu, membersihkan lumpur-lumpur dari kaki, tangan hingga ke tubuh dari air hujan yang mengalir melalui atap seng. Lalu masuk ke ruang kelas. Membentuk satuan terpisah laki-laki dan perempuan. Ketika itu hujan masih mengguyur sekeliling. Malam ini cukup menentang, sekitar 3 kilometer berjalan kaki. Menapaki jalan bebatuan dan lumpur lagi gelap. Menyebrangi sungai dengan lebar tak kurang dari 30 meter. Beruntung ada senter dari dua orang kawan. Lumayanlah untuk penerang. Selebihnya mengandalkan handphone dan naluri kebathinan atau mungkin ini yang disebut mata hati. Kami mendaki. Berjibaku dengan lumpur. Berjuang pasti. Tapi bukan hal yang cukup memberatkan bagi kami. Bukan relawan kalau mengeluh, kata seorang kawan sok kuat. Dan, inilah SD Negeri 15