Kuantar Pulang 4: Mata Bapak yang Liar
Foto: Beritalangitan.com Mata Bapak yang Liar Bapak duduk di kursi kayu. Matanya liar memandangi satu persatu isi rumah. Tak lama duduk, ia bangkit berdiri, berjalan mengitari seisi rumah panggung kami. Masuk kamar kami, lalu keluar, menuju ke semua sudut sambil matanya memperhatikan seksama barang-barang bekas dan benda dalam rumah. Bahkan, dua lemari kaca turut dibuka satu persatu. Entah apa maksudnya, bapak seolah memeriksa semua keadaan. "Ada apa," tanya kakakku yang perempuan. "Tidak, saya lama tidak memeriksa rumah dan barang-barang ini," kata bapak melempar pandangan ke arah tak menentu. Memang, akhir-akhir ini teramat sulit menatap mata bapak. Entah kenapa ia selalu berpaling dari tatapan orang. Hingga si kecil, anak kedua dari kakakku yang perempuan pun menjadi seolah sesuatu yang lain. Tak seperti biasa, Diba, nama anak kedua kakakku itu seperti biasa saja di mata bapak. Sungguh aneh, Diba yang lagi lucu-lucunya menjadi sosok yang seolah tak